Selasa, 08 Juli 2008

MODEL-MODEL PENELITIAN, DISTINGSI ANTARA
SATU DENGAN YANG LAINNYA


A. Model-model penelitian
1. Berdasarkan Tempat

a. Penelitian Pustaka
Suatu penelitian yang dilakukan di ruang perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku, periodikal-periodikal, seperti majalah-majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dan materi perpustakaan lainnya, yang dapat dijadikan sebagai sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah.

b. Penelitian Laboratorium
Suatu penelitian yang dilakukan dalam laboratorium yaitu suatu tempat yang dilengkapi perangkat khusus untuk melakukan penyelidikan terhadap gejala tertentu melalui tes-tes atau uji yang juga dilakukan untuk menyusun laporan ilmiah.

c. Penelitian Lapangan
Suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi penelitian, suatu tempatyang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif sebagai terjadi lokasi tersebut, yang digunakan juga untuk penyusunan laporan ilmiah.


2. Berdasarkan Sifat
Ditinjau dari segi sifatnya, penelitian dibedakan dalam 3 macam, yaitu:

a. Penelitian Dasar
Penelitian yang bermula dari kenyataan objektif yang diamati secara empirik, kemudian ditelaah melalui analisis untuk di susun sebagai laporan ilmiah.

b. Penelitian Vertikal
Penelitian vertikal, yaitu penelitian yang bermula dari teori yang ada, kemudian di hubungkan dengan kenyataan objektif yang diamati secara empirik yang ditelaah melalui analisis ilmiah sebagai koreksi atas kebenaran teori tersebut.


c. Penelitian Survey
Penelitian survey merupakan penelitian, yang ditujukan pada sejumlah besar individu atau kelompok; yang memiliki jumlah relative besar. Pengertian survey secara umum dibatasi pada penelitian yang datanya dari kumpulan dari sampel atau populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survey merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sabagai alat pengumpulan data.

Penelitian survey dapat digunakan untuk beberapa maksud, diantaranya, yaitu:
v Untuk penjajagan
v Untuk menjelaskan
v Untuk mengkonfirmasi hubungan kausalitas dan pengujian hipótesis.
v Untuk mengevaluasi
v Untuk memprediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang.
v Untuk mengoperasionalkan
v Untuk mengembangkan indikator-indikator

3. Berdasarkan Jenis
a. Penelitian Ekploratif
Penelitian Ekploratif, yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan penjajakan atau pengenalan terhadap gejala tertentu. Untuk penelitian ini belum diperlukan rujukan teori dan penggunaan hipótesis.

b. Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif di rancang untuk memperoleh informasi tentang gejala atau kejadian pada saat penelitian itu dilaksanakan. Dalam penelitian deskriptif tidak ada pengaturan atau rekayasa terhadap objek penelitian. Objeknya dibiarkan berjalan seperti apa adanya, sedangkan tugas peneliti hanyalah mengamati kejadian tersebut kemudian menjelaskanya.

Beberapa jenis penelitian yang dapat di golongkan kedalam penelitian deskriptif, yaitu:
1) Studi Kasus
Studi kasus adalah suatu penyelidikan tentang seorang individu atau sekelompok kecil seperti sekolah, keluarga dan perkumpulan anak remaja. Dalam studi kasus peneliti berusaha untuk menyelidiki seorang individul atau suatu unit social secara mendalam mengenai semua variabel penting yang berhubungan dengan individu atau subjek tersebut dalam lingkungan yang terbatas.
2) Studi Perkembangan
Studi perkembangan, meneliti bagaimana perkembangan anak pada berbagai usia. Ada 2 cara atau teknik untuk mempelajari perkembangan anak:
Teknik longitudinal
Teknik Cross-sectional
3) Studi Tindak Lanjut
Studi tindak lanjut agak menyerupai studi longitudinal. Penelitian ini menyelidiki perkembangan subjek sesudah di berikan perlakuan tertentu.

c. Penelitian Konfirmatif
Yaitu suatu penelitian yang bermaksud menelaah dan menjelaskan pola hubungan antara dua variabel atau lebih yang jenis ini dukungan teori telah dibutuhkan, baik untuk digunakan sebagai landasan dalam mengajukan hipótesis maupun untuk menentukan kriteria pengumpulan.

d. Penelitian Evaluatif
Yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengevaluasi pelaksanaan dan di bedakan lagi kedalam 2 macam evaluasi sumatif dan pencapaian tujuan suatu program.

e. Penelitian Prediktif
Yaitu suatu penelitian yang meramalkan gejala yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang.

4. Berdasarkan Guna
a) Penelitian murni
Yaitu suatu penelitian yang semata-mata digunakan untuk memelihara kesinambungan dan integrasi pemikiran ilmiah, guna menunjang perkembangan ilmu di bidang tertentu.
b) Penelitian Terapan
Yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk kepentingan praktis, baik untuk pengembangan atau perbaikan tata dan nilai sosial maupun tata nilai ekonomi.

B. Focus Riset di UIN
1. Penelitian Keagamaan
Penelitian agama dapat berupa penelitian naskah primer yang berupa penelitian kitab suci. Penelitian perpustakaan terhadap publikasi para ahli keagamaan, baik yang bersifat filsafat, hukum maupun akhlak merupakan kegiatan penelitian yang sering dilakukan terutama dalam kalangan akademik.



2. Penelitian Agama Islam
a) Syarat-Syarat Peneliti Agama Islam
Ia menguasai momenklator ajaran Islam
Menguasai metodologi ilmiah sam dengan bidang kajian dan masalahnya.
Memiliki komitmen yang tinggi yaitu kesediaan akan keharusan untuk mengakui kebenaran nilai yang datang dari ajaran agama.
Beragama Islam atau muslim yang memiliki kedalaman agama dan kedalaman sains dan teknologi.
Minimal menguasai 2 bahasa yaitu Arab dan Inggris

b) Ruang Lingkup Penelitian Agama Islam
Ajaran agama, untuk mencari makna yang terkandung didalamnya baik secara textual maupun konstekstual.
Bidang kajian aplikasi, implikasi dan dampak ajaran agama dalam kehidupan nyata baik dalam skala individual, keluarga kelompok, komunitas maupun bangsa dan negara.

PENELITIAN KUALITATIF

A. PARADIGMA DAN PROSEDUR KUANTITATIF

1. Paradigma dan Prosedur Kuantitatif
Paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial. Karena penolakannya terhadap unsur metafisis dan teologis, positivisme kadang-kadang dianggap sebagai sebuah varian dari Materialisme (bila yang terakhir ini dikontraskan dengan Idealisme).
Dalam penelitian kuantitatif diyakini, bahwa satu-satunya pengetahuan (knowledge) yang valid adalah pengetahuan yang berawal dan didasarkan pada pengalaman (experience) yang tertangkap lewat pancaindera untuk kemudian diolah oleh nalar.
Dalam penelitian kuantitatif diyakini sejumlah asumsi sebagai dasar otologisnya dalam melihat fakta atau gejala. Asumsi-asumsi dimaksud adalah;
(1) Obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, baik bentuk, struktur, sifat maupun dimensi lainnya.
(2) Suatu benda atau keadaan tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu; dan
(3) Suatu gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan, melainkan merupakan akibat dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Jadi diyakini adanya determinisme atau proses sebab-akibat (causalitas) dalam kaitannya dengan poin terakhir, lebih jauh Russel Keat & John Urry, seperti dikutip oleh tomagola.

2. Step-Step Kuantitatif
Berdasarkan teori-teori yang kita baca dari literatul banyak seKali model dan step penelitian kuantitatif. Adapun step-stepnya yaitu:
a. Masalah penelitian
Masalah penelitian ini adalah masalah empiris dan juga bisa dikatakan masalah penelitian adalah suatu kesenjangan yang terjadi antara harapan atau sesuatu yang diiinginkan dan kenyataan.

b. Sumber masalah
ü Masalah diperoleh dari pengalaman pribadi peneliti, dalan kehidupan sehari-hari kita sering melihat atau mengalami hal-hal yang tidak wajaryang menarik minat kita.
ü Masalah diperoleh dari membaca buku atau laporan penelitian.
ü Adanya kesenjangan antarateori dengan praktekdalam kehidupan sehari-hari.
ü Masalah dengan mencari masalah itu sendiri, karena masalah tesebut telah diberikan oleh orang atau lembaga lain.
ü Ada tantangan,keigin tahuan tentang sesuatu yang belum ada penjelasannya.
Dalam memunculkan suatu masalah harus ada argumentasi yang rasional, untuk itu peneliti harus menjelaskan deduksi lahirnga masalah dengan logika.
c. Cara memperoleh masalah
v Observation (melakukan observasi
Untuk mendapatkan masalah penelitian dapat diperoleh dengan cara melakukan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari kita. Peneli haru memiliki daya pengamayan yang jeli terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam lingkungan dan mempertanyakam mengapa hal tersebut bisa terjadi.
v Brainstormin
Brainstorming dapat terjadi ketieka dua atau tiga orang mengeluarkan ide sebanyak mungkintentang suatu penelitian yang akan dibahas. Akan tetapi ide tersebut dapat diterima jika idenya relevan untuk diteliti.
v Membaca hasil penelitian
Mempelajari hasil penelitian sebelumnya akan membantu kita menyadari adanya masalah sehingga membuat kita bisa merumuskan masalah yang baru. Selain itu juga kita akan mendapatkan bahan-bahan apa yang yang harus dipelajari berkaitan dengan masalah tersebut.
v Perkembangan teknologi
Pengunaan suatu teknologi baru muncul dua type penelitian. Teknologi baru memungkinkan lebih mudah digunakan untuk meneliti masalah lama dibandingkan dengan masalah lama.
v Pengetahuan tentang Research Literature
Jika kita femeliar dangan Research Literatul dapat membantu dalam memperoleh masalah.

3. BENTUK-BENTUK MASALAH PENELITIAN
Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada tiga macam yaitu;
a. Deskriptif adalah maslah dalam penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel atau lebih. Yang termasuk dalam penelitian deskriptif antara lain iyalah; penelitian survai, penelitian historis, penelitian filosofis.
b. Komporatif yakni rumusan masalah yang menmfokuskan kajian terhadap analisisperbandingan tentangsatu variabel atau lebih dari dua variabel.
c. Assosiatif adalah masalah penelitian yang memfokuskan pada kajian hubungan antar variabel, simetrik, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan penelitianyang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penjelasan tiga hubungan assosiatif adalah:
Ø Hubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan muncul bersama.
Ø Hubungan kausal adalahhubungan yang sebabnya kerena ada sebsb akibat.
Ø Hubungan resiprocal adalah hubungan yang seling mempengaruhi antaru masalah yang satu dengan yang lainnya.
Rumusan masalah dapat ditulis dengan kalimat Tanya, bias satu masalah atau lebih.Kreteria masalah yang baik adalah :
a. Mempunyai kontribusi dan praktis, artinya hasil penelitian namtinya memberikan kontribusi atau andil yang jelas di bidang profesi atau keilmuamn
b. Mempunyai derajat keunikan dan keaslian. Menemukan keaslian permasalahan sangat penting.
c. Masalah harus mengumpulkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih.
d. masalah harus menari dan sesuai dengan selere atau minat peneliti
e. Masalah harus jelas dan spesivik, sehinga semua orang akan mempunyai pemahaman yang sama tentang masalah tersebut.
B. PROPOSISI DAN HIPOTESIS

1. PROPOSISI
proposisi adalah kesimpulan teoritikkonsepsional tentang konstelasi hubungan antaravariabel sebagai jawaban teoritik. Terdapat tiga fakta yang dibutuhkan oleh tiap proposisi yaitu;
a. Adanya pernyataan yang diberi hukam ”ya” atau ”tidak”.
b. Adanya lafad yang memberi hukum kepada yang lain.
c. Adanya lafad sebagai alat penghubung antara dua lafad.
1) Kegunaan proposisi dalam penelitian
Proprsisi merupakan ungakapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diujikebenarannya.
2) Cara-cara merumuskan proposisi
Setiap akhir sebuah pembahasan teoritik akakn menghasilkan definisi konsepsional. Analisisi kensepsional akam melahirkan proposisi atau kerangka berpikir yang menganbarkan arah hubumgan antara variabel.
3) Contoh-contoh perumusun proposisi
Contoh dalam perumusan masalah yaitu dengan mengidentivikasi masalah.
2. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawabanResearch Question yang diajukan. Hipotesis berasal dari kata hipo (lemah) dan tesis (pernyataan). Pernyataan yang masih lemah perlu diuji apakah hipotesis dapatditerima atau tidak.
Pengertian hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara rethadap suatu masalah sampai terbukti kebenarannya oleh data atau fakta yang dikumpulka dari lapangan. Peneliti harus menguasai atau memiliki pengetahuan atau teoro yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Perlunya hipotesis dalam penelitian
v sebagai piranti kerja teori
v hipotesis dapat diuji dan ditunjukan kemungkinan salahnya
v alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan.
1) Guna hipotesis
Ø Mengarahkan peneliti
Ø Masalah dan hipotesis membuat peneliti mampe mendeduksi manifestasi empiris tertentu yang tercakup dalam masalah.
2) Macam-macam hipotesis
a) Hipotesis nol
Hipotesis nol serinh disebut hipotesisstatistik, karena biasanyadipakai dalam penelitianbersifat statistik, yaitu diuji demgan hitungan statisti. Adapun cara-cara merumuskan hipotesis nol adalah:
Ø Tidak ada perbedaan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Ø Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara traitextra version dengan komitmen pada dosen.
Ø Tidak ada pengaru program ekselerasi terhadap kecerdasan emosional siswaberbakat.
b) Hipotesis alternatif
Adanya saling berhubungan antara satu variabel atau lebihdan menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang berbeda. Adapun cara-cara merumuskan hipotesis, hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis juga dinyatakan dalam kalimat deklarasidan dirumuskan secara jelas serta dapat diujibengan mengumpulkan data.

Tidak ada komentar: